Menghayati erti rezeki. Rezeki ertinya segala yang kita miliki dari perkara yang bermanfaat ataupun memberikan kebaikan buat kita samada di sudut keperluan dunia semata ataupun untuk agama maka itu adalah kurniaan ataupun rezeki. Rezeki bukan sahaja minuman, makanan, harta, kenderaan dan segala rupa bentuk kebendaan semata, rezeki juga ilmu pengetahuan, kasih sayang, kebahagiaan, anak, isteri, kesihatan, keselamatan, kegembiraan dan seumpamanya.

Dalam hadis riwayat Muslim, Nabi S.A.W menyebut tentang Khadijah: “Aku telah direzekikan cintanya”.

Malangnya,dalam keghairahan manusia mencari kurniaan dalam kehidupan dari segi harta, pasangan, kegembiraan, kebahagiaan dan segalanya seringkali mereka melupai sumber rezeki yang asal iaitu Allah S.W.T. Sehingga seseorang seakan terasa dengan kemampuan dan kebijaksanaannya dia mampu mengaut rezeki untuk dirinya. Lebih malang apabila ada yang menganggap dialah punca rezeki bagi kelansungan hidup manusia lain.

Doa Peluang Rezeki

Menghayati Erti Rezeki

Kesombongan manusia seperti ini merupakan teladan sepanjang zaman sehingga Allah merekodkan dalam al Quran kisah seorang lelaki yang lupa siapakah Ar- Razzaq (Yang Maha Memberi Rezeki)
“Qarun berkata: “Aku diberikan harta kekayaan ini hanyalah disebabkan kepandaian yang ada padaku”. Tidakkah dia (Qarun) mengetahui bahawa Allah telah membinasakan sebelumnya, umat-umat Yang telah lalu, mereka itu yang lebih kuat daripadanya dan lebih banyak mengumpulkan harta? dan (ingatlah) orang-orang yang berdosa (apabila mereka diseksa) tidak lagi ditanya tentang dosa-dosa mereka, (kerana Allah sedia mengetahuinya).

Kemudian Qarun keluar kepada kaumnya dengan memakai perhiasannya. (pada saat itu) berkatalah orang-orang yang semata-mata inginkan kesenangan kehidupan dunia: “Alangkah baiknya kalau kita ada kekayaan seperti yang didapati oleh Qarun! Sesungguhnya Dia adalah seorang yang bernasib baik”.

Dan berkata pula orang-orang yang diberi ilmu (di antara mereka): “Janganlah kamu berkata demikian, pahala dari Allah lebih baik bagi orang yang beriman dan beramal soleh; dan tidak akan dapat menerimanya melainkan mereka yang sabar”. (Surah al-Qasas: 78-80).
Allah menjauhkan kita semua dari mengikuti sikap Qarun ini.

Para pembaca sekalian, ingatlah bahwa rezeki tidaklah sebatas harta dunia. Ilmu yang bermanfaat adalah rezeki, kemudahan untuk beramal soleh adalah rezeki, isteri yang solehah adalah rezeki, anak-anak juga termasuk rezeki. Kewajiban kita untuk senantiasa bersyukur atas rezeki yang Allah berikan. Bahkan rezeki yang hakiki adalah rezeki yang dapat menegakkan agama kita sehingga menjadi perantara kita selamat di akhirat. Inilah rezeki yang sesungguhnya. Rezeki yang hanya Allah berikan kepada hamba-hamba pilihan-Nya.

Maka para pembaca sekalian, setelah kita mengetahui bahwa ilmu dan amal soleh termasuk rezeki yang bermanfaat, kita hendaknya bersemangat untuk menggapainya. Sebagaimana kita bersemangat dan bahkan menghabiskan waktu kita untuk mengais rezeki dunia, kita juga mestilah bersemangat untuk mencari rezeki yang lebih bermanfaat, yaitu ilmu dan amal shalih. Rezeki yang akan menyelamatkan kita di dunia dan akhirat kita.

Perlu diperhatikan, bahawa seluruh rezeki bagi makhluk telah Allah tentukan.
Menghayati Erti Rezeki
Kaya dan miskin, sakit dan sihat, senang dan susah, termasuk juga ilmu dan amal soleh seseorang pun telah ditentukan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang bermaksud:
"Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi ‘Alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata : Rezeki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya. Maka demi Allah yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli syurga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan syurga kecuali sehasta saja. Kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli Neraka dan ia masuk Neraka.

Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli Neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. Kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli syurga dan ia masuk syurga." (HR. Bukhari 3208 dan HR.Muslim 2643)

Dengan mengetahui hal ini, bukan beerti kita pasarah dan tidak berusaha mencari rezeki. Sebagian orang memiliki anggapan yang salah dalam memahami hal ini. Mereka hanya pasrah terhadap takdir tanpa melakukan usaha sama sekali. Sunngguh, ini adalah kesalahan yang nyata. Bukankah Allah juga memerintahkan kita untuk mengambil sebab dan melarang kita dari bersikap malas? Apabila kita sudah mengambil sebab dan mendapatkan hasil yang tidak kita inginkan, maka kita tidak boleh sedih dan berputus asa, termasuk dalam mencari rezeki, karena semuanya sudah merupakan ketetapan Allah.
Oleh karena itu Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang bermaksud:
"Bersemangatlah dalam hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah dan jangalah kamu malas! Apabila kamu tertimpa sesuatu, janganlah kamu mengatakan :’Seaindainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini atau begitu’, tetapi katakanlah : ‘Qoddarullahu wa maa sya’a fa’ala” (HR. Muslim 2664)

Demikian sedikit pencerahan bagi menghayati erti rezeki yang sebenar. Mampu untuk menghayati sirah Sahabiah (sahabat Rasulullah S.A.W yang wanita) dan sumbangan mereka dalam perjuangan Rasulullah S.A.W juga merupakan satu rezeki.

Alhamdulillah, buat julung kalinya, iMuslim akan membawakan sebuah Konvensyen yang akan fokus menelusuri kehidupan Serikandi Mulia Di Sisi Rasulullah S.A.W dan mengambil pengajaran untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan moden yang semakin mencabar ini. Insyaallah.

4 Comments

Komen adalah tanggungjawab anda. Tertakluk pada Akta 588 SKMM. Untuk pengiklanan, boleh email ke editor@hasrulhassan.com.

  1. terima kasih entry yang sgt berguna

    ReplyDelete
  2. Belajar untuk bersyukur atas rezeki yang diterima oleh kita... Terima kasih abg HH atas pesanan dan peringatan ini

    ReplyDelete
  3. Bersyukur adalah kekayaan yg hakiki, malangnya kita sering alpa..

    ReplyDelete
  4. bersyukur dengan rezeki yang diterima semoga ditambahi lagi dengan rezeki yang berkat.

    ReplyDelete

Post a Comment

Komen adalah tanggungjawab anda. Tertakluk pada Akta 588 SKMM. Untuk pengiklanan, boleh email ke editor@hasrulhassan.com.

Previous Post Next Post

Advertisement

Bisnes Shopee

Advertisement

BERMASALAH DENGAN HARTA PUSAKA?

Panduan Mengurus Harta Pusaka dan Hibbah. - Nak Tahu? Klik Sini Sekarang!!


Advertisement